INFORMASI PUBLIK

KemenPPPA Gandeng Huawei dan Ekosistem Pemangku Kepentingan untuk Cetak Para Kartini Digital

Siaran Pers Nomor: B-184/SETMEN/HM.02.04/05/2023

 

Jakarta, 16 Mei 2023 – Kembali menegaskan komitmennya terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, Huawei berpartisipasi dalam gelaran yang diprakarsai Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) yang bertajuk Kartini Digital – Perempuan Indonesia Berdaya di Dunia Digital. Selain Huawei, program tersebut mendapatkan pula dukungan dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan organisasi masyarakat Indonesia Women in Cybersecurity.

Bertepatan dengan hari jadi Indonesia Women in Cybersecurity yang ke-2 sekaligus merealisasikan program Huawei Women in Tech – TogeTher 2023, Kartini Digital dimaksudkan untuk meneruskan perjuangan hak-hak perempuan pada era digital, khususnya lewat meningkatkan peran serta perempuan dalam membangun ekosistem digital Indonesia yang lebih inklusif, berdampak kepada seluruh masyarakat, dan aman.

Beberapa statistik menunjukkan bahwa perempuan Indonesia masih belum banyak mengisi posisi kepemimpinan dalam suatu organisasi. Kurangnya keterpaparan terhadap berbagai keterampilan digital diyakini menjadi salah satu tantangan. Di sisi lain, persentase dari keseluruhan wiraswasta perempuan Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi digital tercatat melebihi wiraswasta laki-laki.[1] Artinya, peluang masih terbuka lebar bagi perempuan Indonesia, baik yang memilih untuk berkarir maupun berbisnis.

Selain bidang ekonomi, kontribusi Kartini Digital di bidang sosial juga dituangkan dalam bentuk Deklarasi Etika Perempuan dalam Dunia Digital untuk mendorong partisipasi perempuan Indonesia dalam menciptakan ruang siber yang sehat, positif, dan berpedoman kepada etika dan budaya sopan-santun khas Nusantara.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Bintang Puspayoga menuturkan kegiatan ini sekaligus dapat meningkatkan kepedulian dan upaya kita dalam rangka pemberdayaan serta perlindungan perempuan di sektor teknologi, informasi, dan komunikasi.

MenterI PPPA mengatakan salah satu faktor penting untuk memajukan Indonesia di masa depan adalah penguasaan STEM (science, technology, engineering and mathematics) pada generasi sekarang dan salanjutnya. Menguasai STEM adalah syarat untuk melakukan inovasi dalam berbagai bidang kehidupan.

“Di era digital ini, peran perempuan menjadi semakin besar, dengan literasi digital yang mumpuni, perempuan dapat menjadi agen perubahan yang luar biasa. Mereka dapat menjadi pribadi yang cakap dalam menyaring informasi sebelum menyebarkannya kepada masyarakat. kita perlu untuk memiliki sistem pendukung (support system) yang dapat membantu peningkatan partisipasi perempuan di bidang STEM, termasuk komunitas maupun perusahaan yang memiliki kultur dan kepemimpinan yang baik.

Menteri PPPA juga berpesan agar Kartini Digital dapat menjawab tantangan sekaligus memaksimalkan peluang tersebut. Dibekali pelatihan kecakapan digital, perempuan dituntut untuk semakin berkompetensi dan bersaing hingga mampu memberikan sumbangsih lebih terhadap negeri melalui beragam prestasinya.

“Melalui program Kartini Digital, diharapkan dapat tercipta para Kartini baru yang terus menggelorakan semangat kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dari masa ke masa, termasuk pada era digital yang menghadirkan tantangan dan peluangnya tersendiri. Kedepannya, perempuan diharapkan juga mampu mandiri secara finansial dan berdaya sehingga dapat mensejahterakan keluarga dan meningkatkan kualitas hidup bangsa. Peningkatan peran perempuan dalam STEM tentunya juga akan memperkecil kesenjangan perempuan dalam berbagai hal dan melindungi perempuan karena di masa depan, semua hal akan terhubung dengan STEM. KemenPPPA tentunya sangat mengapresiasi dukungan Huawei terhadap Kartini Digital, dan kami mendorong segenap pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri dan penyedia solusi TIK sebagaimana dicontohkan oleh Huawei, untuk ikut serta mencetak perempuan generasi modern yang cakap dan mumpuni,”ujar Menteri PPPA.

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Let. Jend. TNI (Purn.) Hinsa Siburian menambahkan bahwa perempuan merupakan demografi penting yang dapat berperan besar terhadap pembangunan ketahanan dan keamanan siber Indonesia. Di samping peran individu maupun dalam rumah tangga, perempuan juga memiliki potensi menjadi SDM-SDM terampil yang berprofesi di bidang keamanan siber. Kuncinya adalah memberikan pendidikan serta kesempatan yang setara.

“BSSN pun menyampaikan apresiasi kami kepada Huawei yang telah lama bermitra dengan kami untuk mendemokratisasi pendidikan digital kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya melalui kurikulum dan praktik-praktik terbaik keamanan sibernya. Kami berharap Kartini Digital dapat mengoptimalkan potensi perempuan Indonesia di bidang keamanan siber,” tutur Kepala BSSN.

Selama lebih dari 23 tahun berdiri di Tanah Air, Huawei telah menunjukkan kepedulian terhadap isu-isu sosial dan pembangunan di Indonesia, salah satunya kebutuhan negara akan setidaknya 9 juta talenta digital pada tahun 2030. Dukungan Huawei terhadap Kartini Digital merupakan wujud kontribusi ganda perusahaan terhadap pemberdayaan perempuan sekaligus pemenuhan kebutuhan talenta digital.

“Huawei adalah perusahaan yang didirikan di atas nilai-nilai inklusif, termasuk mewujudkan kesetaraan gender melalui pemberdayaan perempuan. Program Kartini Digital yang diprakarsai Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak selaras dengan nilai-nilai perusahaan dan patut didukung demi membangun masa depan Indonesia Digital yang berkeadilan serta menyejahterakan semua. Melalui dukungan Huawei terhadap Kartini Digital, kami juga selangkah semakin dekat dengan target kami untuk melatih 100 ribu talenta digital Indonesia,” pungkas James Sun, Vice President of Public Affairs and Communications Division Huawei Indonesia.

Komitmen Huawei tersebut diumumkan pada tahun 2020. Hingga kini, Huawei telah mencapai lebih dari 80% targetnya.

[1] 71% dari seluruh perempuan Indonesia yang berprofesi sebagai wiraswasta telah memanfaatkan perangkat digital mengacu kepada studi tahun 2020 oleh UN Women dan Gojek, sementara 68% dari wiraswasta laki-laki telah melakukan yang sama.

 

 

 

Media Contact:

Damar Harsanto

PT Huawei Tech Investment

E-mail: petrus.damar.harsanto@huawei.com

 

---

 

BIRO HUKUM DAN HUMAS

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN 

DAN PERLINDUNGAN ANAK

Telp.& Fax (021) 3448510

e-mail : humas@kemenpppa.go.id

website : www.kemenpppa.go.id