INFORMASI PUBLIK

Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional Melalui UMKM Syariah, KemenPPPA Apresiasi Komunitas Perempuan UMKM Syariah Indonesia Dan Bank Indonesia

Siaran Pers Nomor: B-414/SETMEN/HM.02.04/08/2022

 

Jakarta (11/8) –  Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengapresiasi jajaran Pemberdayaan Perempuan UMKM Indonesia (PPUMI), Persaudaraan Muslimah (Salimah), Persatuan Saudagar Muslimah Indonesia (Persami) dan Bunda Wakaf serta Bank Indonesia yang telah memberikan upaya dan sumbangsihnya untuk mendukung pencapaian kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di Indonesia, melalui acara The 1st International Conference on Women and Sharia Community Empowerment yang diselenggarakan hari ini di Jakarta.

 

Pada kesempatan ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga hadir dan turut melakukan Pencanangan Gerakan Komunitas UMKM Perempuan Indonesia dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional, serta soft launching PPUMI Finance dan PPUMI Mart. Ia menyampaikan apresiasi yang setinggi – tingginya kepada semua pihak yang telah menginisiasi dan menyelenggarakan acara ini.

 

“Kerentanan ekonomi perempuan merupakan salah satu akar penyebab kekerasan terhadap perempuan dan anak, perdagangan anak, perkawinan anak, dan pekerja anak. Oleh karena itu, peningkatan potensi dan pemberdayaan ekonomi perempuan harus diprioritaskan. Hal ini juga bagian dari strategi global pemulihan ekonomi,” ujar Menteri PPPA.

 

Menteri PPPA juga mengungkapkan bahwa pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan berperspektif gender harus dapat menjawab tantangan dan memanfaatkan peluang agar UMKM perempuan mampu melakukan scaling up.

 

Sementara itu, Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang juga turut hadir dalam acara ini menyampaikan bahwa peranan perempuan sangat penting di dalam ekonomi rumah tangga maupun di dalam perekonomian secara nasional. Ia mengungkapkan bahwa banyak perempuan yang menjadi bagian dari UMKM, yaitu sekitar 64 juta UMKM di Indonesia. Menurutnya, UMKM ini adalah bagian dari perekonomian yang sangat giat dalam menentukan penciptaan kesempatan kerja, dan juga giat dalam menciptakan pemerataan kesejahteraan.

 

Sri mengatakan peranan pemerintah di dalam memperkuat UMKM di Indonesia dilakukan melalui berbagai instrumen, dan kerja sama dengan berbagai stakeholder menjadi penting untuk dilakukan. “Pemulihan ekonomi dan kesejahteraan rakyat adalah urusan kita semuanya, setiap pihak, kelompok, atau instrumen memiliki peran yang sangat penting di dalam memulihkan kesejahteraan dan pemulihan ekonomi nasional. Dengan kerjasama, sinergi, dan tentu saja saling mengisi dengan instrumen, inisiatif, ide, inovasi, dan juga dari sisi kegiatan saya yakin Indonesia akan bisa pulih lebih merata, terutama bisa memulihkan kelompok – kelompok yang rentan akibat pandemi,” ujar Sri.

 

Deputi Bidang Kesetaraan Gender KemenPPPA, Lenny N. Rosalin mengatakan bahwa 99,99 persen dari 65.5 juta unit usaha di Indonesia merupakan UMKM dan lebih dari setengah UMKM tersebut dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Hal ini memperlihatkan betapa strategisnya usaha UMKM, dan pentingnya peran perempuan dalam industri UMKM. Menurutnya, tentu perlu usaha serius untuk menjadikan UMKM benar-benar menjadi sektor ekonomi yang dapat diandalkan bagi percepatan pertumbuhan ekonomi, pemerataan dan transformasi masyarakat.

 

“KemenPPPA telah melakukan banyak upaya untuk mengoptimalkan potensi perempuan dalam ekonomi, khususnya UMKM, serta sinergi dengan lintas Kementerian/Lembaga, dunia usaha, hingga lembaga masyarakat. KemenPPPA juga bergerak hingga tingkat desa, melalui program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA), dimana salah satu indikator menjadi DRPPA ditunjukkan dengan terwujudnya perempuan desa yang berdaya di bidang ekonomi,” ujar Lenny.

 

Lebih lanjut, Lenny menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang senantiasa melakukan upaya dan memberikan dukungan bagi pemberdayaan perempuan. Ia juga mengajak semua pihak untuk dapat bersinergi dan bekerja sama dalam mewujudkan pemberdayaan perempuan, terutama dalam bidang ekonomi.

 

“Untuk memberdayakan perempuan di bidang ekonomi ini, memerlukan sinergi, kerja bersama, dan data – data yang menunjukkan bahwa yang kita lakukan memberikan dampak positif berupa output dan outcome bagi kemajuan perempuan itu sendiri,” ujar Lenny.

 

Acara The 1st International Conference on Women and Sharia Community Empowerment yang berlangsung pada 11 – 12 Agustus 2022 ini akan menampilkan International Conferences & Talkshow, Motivation Session, Fashion Show, dan Mini Exhibition. Acara ini dilaksanakan dengan berlandaskan bahwa urgensi untuk memperkuat keberdayaan pelaku usaha Syariah perempuan menjadi penting guna mendorong pemulihan ekonomi nasional, dan menjadi rintisan Gerakan Komunitas Perempuan UMKM Syariah Indonesia dalam memulihkan ekonomi nasional. Sebelumnya, acara ini sudah melalui beberapa rangkaian kegiatan pre-event, yaitu Fasilitasi Pelatihan, Workshop, Kurasi Produk dan Business Linkage yang telah dilaksanakan pada Juni dan Juli 2022.

 

 

BIRO HUKUM DAN HUMAS

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

DAN PERLINDUNGAN ANAK

Telp.& Fax (021) 3448510

e-mail : humas@kemenpppa.go.id

website : www.kemenpppa.go.id