INFORMASI PUBLIK

Menteri PPPA Kunjungi Desa Watutebo Dorong Perlinduangan Dan Ruang Bersama Merah Putih Untuk Anak dan Perempuan


Siaran Pers Nomor: B- 352/SETMEN/HM.02.04/11/2024

 

 

Banyuwangi (16/11) Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, melakukan kunjungan kerja ke Desa Watukebo, Banyuwangi. Kunjungan ini bertujuan memperkuat perlindungan perempuan dan anak melalui inisiasi Ruang Bersama Merah Putih. Menteri PPPA menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak untuk menciptakan lingkungan yang aman dan ramah anak.

 

“Kami ingin memastikan anak-anak di desa ini tumbuh dalam lingkungan yang aman. Ruang Bersama Merah Putih diharapkan menjadi simbol solidaritas dan penguatan perlindungan perempuan dan anak, melibatkan semua pihak, mulai dari keluarga hingga aparat pemerintah,” ujar Menteri PPPA.

 

Dalam kunjungan tersebut, Menteri PPPA menyoroti pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Menteri PPPA menekankan bahwa semangat ”Anakmu adalah Anakku, Anak Kita Semua perlu ditanamkan di setiap komunitas.

 

Dalam dialog dengan masyarakat, Menteri PPPA membahas kesiapan dan mekanisme pelaporan kekerasan di Desa Watukebo. Meski struktur formal penanganan kasus di desa masih terbatas, kolaborasi dengan pihak seperti Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Satgas PPA telah berjalan efektif. Desa ini juga memiliki Ruang Lindu, fasilitas khusus untuk perlindungan dan mediasi bagi korban kekerasan.

 

Namun, sejumlah tantangan tetap ada, terutama dalam mendorong masyarakat lebih terbuka untuk melaporkan kasus kekerasan. “Banyak yang masih enggan menyampaikan permasalahan, meskipun jaminan kerahasiaan telah dipastikan,” ujar Menteri PPPA.

 

Plt. Bupati Banyuwangi menambahkan bahwa Kabupaten Banyuwangi, yang terdiri atas 28 kelurahan dan 189 desa, telah menetapkan Watukebo sebagai salah satu pilot project Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) sejak 2021. Dengan populasi perempuan mencapai 50,05%, desa ini diharapkan menjadi contoh desa inklusif yang mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

 

Kepala Desa Watukebo, Sri Bunik Eko Diana, menyampaikan bahwa Desa Watukebo telah menunjukkan komitmen nyata dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Data terpilah anak telah tersedia, dan kader Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA PPA) telah dibentuk hingga tingkat RT/RW dengan dukungan Dinas Sosial. Desa ini juga mengembangkan kelompok masyarakat berbasis potensi lokal, seperti Pokmas Nelayan, Pokmas Gula Merah, dan Pokmas Petani, untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan.

 

“Melalui sinergi ini, kami berharap Desa Watukebo menjadi lingkungan yang aman, bebas diskriminasi, dan mendukung keberagaman. Desa inklusif ini akan menjadi ruang aman bagi perempuan dan anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, sekaligus memperkuat solidaritas dan toleransi,” tutup Menteri PPPA.

 

Kunjungan ini diharapkan menjadi dorongan bagi semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk terus memperkuat perlindungan perempuan dan anak demi menciptakan lingkungan yang lebih ramah, aman, dan berkeadilan.

 

 

BIRO HUKUM DAN HUMAS

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

DAN PERLINDUNGAN ANAK

Telp.& Fax (021) 3448510

e-mail : humas@kemenpppa.go.id

website : www.kemenpppa.go.id