INFORMASI PUBLIK

Wamen PPPA Perkuat Ekonomi Perempuan untuk Tumbuhkan Keberanian Bersuara


Siaran Pers Nomor: B-360/SETMEN/HM.02.04/11/2024

 

Jakarta (20/11) – Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan menekankan pentingnya upaya pemberdayaan perekonomian perempuan, terutama di bidang kewirausahaan. Menurut Wamen PPPA, pertumbuhan ekonomi perempuan akan turut menumbuhkan keberanian perempuan dalam mengungkapkan kasus kekerasan yang dialaminya.

“Melalui layanan call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129, kami menerima banyak pengaduan terkait kekerasan dan sebagian besar disampaikan oleh perempuan. Meski begitu, masih banyak perempuan yang tidak berani melaporkan atau mengungkapkan kasus kekerasan yang dialaminya. Tentu saja kita tidak bisa melindungi anak-anak kita, jika kita tidak menyelamatkan para perempuan yang membutuhkan pertolongan tersebut. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah memberdayakan perempuan secara ekonomi sehingga ketika terjadi kekerasan dalam rumah tangga mereka akan lebih berani untuk speak up dan lebih siap untuk survive,” ujar Wamen PPPA dalam diskusi Women in Finance: Celebrating Women Entrepreneurs, di Jakarta, Selasa (19/11). 

Lebih lanjut, Wamen PPPA mengatakan, sinergi lintas pihak harus diperkuat dalam meningkatkan kualitas kewirausahaan perempuan, termasuk para pengusaha. Pasalnya, mereka memiliki cara berpikir mengembangkan bisnis,mencapai targetdan menciptakan produk yang berkualitas tinggi.

“Sejauh ini, pemerintah telah memberikan wadah dan memfasilitasi pengembangan pengetahuan perempuan di bidang kewirausahaan. Ketika para pengusaha turut mengambil andil dalam proses ini, saya meyakini kita bisa bersama-sama membantu para perempuan untuk mengembangkan dan menaikkelaskan bisnisnya,” tutur Wamen PPPA.

Dalam kesempatan yang sama, Deputy Chief of Mission United State Mission to Indonesia, Heather Merritt menyebutkan, Pemerintah Amerika Serikat memiliki beberapa program sebagai upaya menjawab tantangan yang dihadapi perempuan dalam membangun bisnisnya. Salah satunya, awal tahun ini, Pemerintah Amerika Serikat melalui Millennium Challenge Corporation, menandatangani sebuah perjanjian penting dengan Pemerintah Indonesia terkait infrastruktur dan keuangan. Melalui perjanjian tersebut, Pemerintah Amerika Serikat akan menyediakan lebih dari 135 juta dolar bagi UMKM yang dikelola oleh perempuan untuk dapat meningkatkan akses terhadap layanan keuangan dan bisnis.

“Indonesia telah membuat kemajuan besar dan memperluas literasi keuangan, tetapi tentu saja masih ada ruang untuk tumbuh dan kami berharap pertumbuhan itu akan terus berlanjut bagi setiap pelaku usaha,” kata Merritt.

Dalam sesi diskusi, Founder dan CEO Hachi Group, Githa Nafeeza memberikan beberapa tips dalam mengelola sebuah bisnis. Pertama, membangun pola pikir dan kapasitas mental karena banyaknya tantangan yang akan dihadapi. “Kalian harus berkomitmen, multitasking, dan mungkin akan banyak kehilangan waktu luang dan waktu untuk diri sendiri,” imbuh Githa.

Githa juga menyebutkan terkait pentingnya memberdayakan diri dengan pengetahuan. “Ketika saya memutuskan untuk membangun bisnis di bidang food and beverage, saya tidak memiliki pengetahuan apapun terkait hal tersebut, tapi kemudian saya membeli banyak buku terkait bidang bisnis tersebut dan mempelajarinya. There's a will there's a way. Terakhir, menajemen waktu merupakan hal yang sangat penting. Menjadi seorang entrepreneur dapat menciptakan manfaat, lapangan pekerjaan, dan kesejahteraan untuk orang lain,” tutur Githa.

Sementara itu, narasumber lain, Merry Riana mengajak para perempuan untuk membangun citra diri yang positif, salah satunya adalah cara merespon sebuah tantangan atau kondisi yang sulit dengan tidak terjebak dalam rumus ‘ABC yang negatif’, yaitu angryblaming, dan complain

“Saya percaya, kita kita ingin mengubah hidup kita, kita harus mengubah perspektif kita mengenai kehidupan. Kemudian saya mengubah ABC yang negatif menjadi ABC yang lebih memberdayakan, yaitu attitude, hidup itu 10 persen tentang apa yang terjadi dan 90 persen bagaimana cara kita menyikapi; believe; dan choice, penting bagi seluruh perempuan untuk menyadari bahwa dirinya memiliki pilihan,” pungkas Merry.

 

 

 

BIRO HUKUM DAN HUMAS

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

DAN PERLINDUNGAN ANAK

Telp.& Fax (021) 3448510

e-mail : humas@kemenpppa.go.id

website : www.kemenpppa.go.id