INFORMASI PUBLIK

Menteri PPPA Tinjau SPPG Karangasem Aspek Kualitas Gizi Harus Jadi Perhatian Utama

Menteri PPPA Tinjau SPPG Karangasem, Aspek Kualitas Gizi Harus Jadi Perhatian Utama

 

Siaran Pers Nomor: B- 13/SETMEN/HM.02.04/1/2025

 

Bali (18/1) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi meninjau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Karangasem, pada Jumat (17/1/2025). Dalam tinjauannya, Menteri PPPA memeriksa dapur, pengemasan menu, tempat penyimpanan bahan baku, alat masak, dan tempat pengolahan menu.

“Kerja keras dan perhatian para petugas di dapur SPPG terhadap detail proses pengolahan makanan adalah kunci sukses program ini. Saya yakin dengan sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan masyarakat, program ini akan membawa dampak positif. Penting untuk menjaga kebersihan dalam setiap tahapan, mulai dari pencucian bahan hingga penyajian makanan. Dapur SPPG Karangasem telah menunjukkan kinerja yang baik dalam hal ini,” ujar Menteri PPPA.

Menteri PPPA menekankan sertifikasi halal menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis. Selain halal, aspek kualitas gizi juga menjadi perhatian utama untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan yang sehat dan seimbang.

“Sertifikasi halal itu sangat penting karena ini juga salah satu kebijakan utama yang harus dipenuhi, terutama di sekolah berbasis Islam. Setiap makanan yang diberikan kepada anak-anak tidak hanya harus memenuhi standar halal, tetapi juga mengandung berbagai unsur gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Dengan memperhatikan kualitas gizi yang baik, kita dapat membantu anak-anak tumbuh dengan tubuh yang sehat dan pikiran yang cerdas, serta siap menghadapi masa depan dengan potensi terbaik mereka,” kata Menteri PPPA.

Menteri PPPA juga berdialog dengan masyarakat setempat yang terlibat dalam pengelolaan dapur SPPG. Ia mengapresiasi peran mereka dalam memastikan program ini sukses, sekaligus mendorong mereka untuk terus berinovasi dalam menciptakan menu yang menarik dan bergizi.

Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Prita Laura menyampaikan program ini bukan hanya tentang memberikan makanan, tetapi juga tentang menciptakan peluang ekonomi yang berkelanjutan.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga sejahtera secara ekonomi. Salah satu contoh keberhasilan program ini terlihat di dapur SPPG, di mana 51 orang pekerja berasal dari masyarakat sekitar yang terlibat dalam kegiatan produksi makanan. Hal ini menunjukkan program ini mampu menyerap tenaga kerja lokal dan meningkatkan pendapatan masyarakat,” ujar Prita.

Sementara itu, Ahli Gizi, Nanda memastikan komposisi nutrisi makanan sesuai kebutuhan anak-anak. Ia mengungkapkan proses persiapan makanan dimulai dari pemilihan bahan baku berkualitas yang kemudian dibersihkan, dipotong, dan diolah dengan prosedur yang ketat.

“Setelah memasak, makanan dikemas dengan porsi sesuai kebutuhan usia anak. Misalnya, porsi untuk siswa kelas 1-2 SD berbeda dengan siswa SMA. Selain itu, menu yang disajikan telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan kalori harian. Menu kami lengkap, terdiri dari karbohidrat, protein nabati dan hewani, sayur, serta buah. Semua bahan alami dan terjaga kebersihannya. Setelah proses penyajian, makanan didistribusikan ke sekolah menggunakan kendaraan khusus agar tetap higienis,” ujar Nanda.

 

BIRO HUKUM DAN HUMAS

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

DAN PERLINDUNGAN ANAK

Telp.& Fax (021) 3448510

e-mail : humas@kemenpppa.go.id

website : www.kemenpppa.go.id