INFORMASI PUBLIK

KemenPPPA Dorong Implementasi Budaya Organisasi ASN BERAKHLAK Di Lingkungan KemenPPPA

Siaran Pers Nomor: B-378/SETMEN/HM.02.04/07/2022

 

Jakarta (25/7) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mendorong implementasi penerapan budaya organisasi “BerAKHLAK” di lingkungan KemenPPPA melalui kegiatan sosialisasi mengenai core values ASN BerAKHLAK yang diikuti secara virtual hari ini oleh seluruh ASN di KemenPPPA.

“Saya rasa dengan adanya core values ini, tentunya dapat menjadi landasan dan pondasi kita bersama, agar dapat bekerja keras dan berupaya sebaik mungkin untuk memberikan pelayanan, dan bekerja profesional dalam melaksanakan tugas – tugas kita sehari – hari, terutama dalam menjalankan beberapa program prioritas dari Arahan Presiden RI yang telah diamanatkan kepada KemenPPPA,” ujar Plt. Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat KemenPPPA, Indra Gunawan pada Acara “Sosialisasi dan Contoh Baik Penerapan Budaya Organisasi BerAKHLAK di Lingkungan KemenPPPA”.

Indra mengungkapkan bahwa diperlukan komitmen dan upaya yang kuat untuk menanamkan budaya dan nilai – nilai core values yang ada, agar dapat menjadi bagian utama dari seluruh ASN di lingkungan KemenPPPA dalam bekerja. Adapun core values BerAKHLAK tersebut merupakan akronim dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.

Sementara itu, Deputi Bidang SDM Aparatur Kemenpan RB, Alex Denni mengatakan bahwa Penguatan Budaya Kerja dan Employer Branding yang sudah di launching pada Tahun 2021 oleh Presiden RI, bertujuan untuk mempercepat Transformasi Birokrasi sebagai pondasi agar pembangunan ASN lebih cepat. ASN diharapkan dapat menjalankan birokrasi yang profesional dan berkelas dunia.

“Ada kebutuhan untuk meningkatkan kinerja ASN secara signifikan. Kenyataan di lapangan, masih terdapat kasus yang mencoreng branding ASN, seperti etos kerja yang dianggap tidak profesional, jual beli jabatan, bahkan kecurangan – kecurangan sudah terjadi di awal seleksi. Ini tentu harus menjadi perhatian kita semua agar dapat meningkatkan kinerja ASN yang profesional, sekaligus dapat meningkatkan kesejahteran mereka. Selain itu, jika kita melihat profil ASN kita, sekitar 42 persen nya melakukan pekerjaan – pekerjaan sederhana yang relatif rentan digantikan oleh teknologi. Jika mengingat transformasi teknologi digital, maka hal – hal ini harus kita pikirkan,” ujar Alex.

Adapun Transformasi Birokrasi Indonesia tersebut meliputi Transformasi Organisasi, seperti delayering eselonisasi, dan menciptakan organisasi yang tangkas, fleksibel dan kolaboratif. Kemudian Transformasi Sistem Kerja, yang meliputi digitalisasi pelayanan publik serta digitalisasi proses bisnis pemerintah, dan Transformasi Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur, yang dilakukan melalui Strategi 6P, yaitu (1) Penguatan Budaya Kerja & Employer Branding, (2) Percepatan Peningkatan Kapasitas SDMA, (3) Peningkatan Kinerja & Sistem Penghargaan, (4) Pengembangan Talenta & Karir, (5) Penguatan Platform Teknologi & Analitik, dan (6) Penataan Jabatan, Perencanaan dan Pengadaan.

“Transformasi birokrasi menuju birokrasi berkelas dunia ini bukanlah sesuatu yang langsung tercapai, melainkan sebuah on going process atau proses yang berjalan. Pada tahun 2013, prosesnya berfokus pada administrasi kepegawaian. Pada tahun 2018 berfokus pada manajemen SDM, dan pada tahun 2025 akan berfokus pada pengembangan potensi human capital,” jelas Alex.

Kepala Biro Umum Kemenkomarves, Budi Purwanto yang turut hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini menyampaikan sejumlah praktik – praktik baik yang telah diterapkan Kemenkomarves dalam mengimplementasikan core values BerAKHLAK. Praktik baik ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi KemenPPPA untuk melakukan upaya implementasi BerAKHLAK di lingkungan KemenPPPA.

“Terdapat 6 Strategi menuju Reformasi Birokrasi Istimewa yang diterapkan, diantaranya yaitu (1) membangun komitmen pimpinan dan seluruh pegawai, (2) melaksanakan RB secara konsisten dan menjadikannya sebagai kebutuhan organisasi, (3) menginternalisasikan nilai – nilai budaya kerja dan perubahan pola pikir, (4) melakukan perbaikan yang berkelanjutan, terstruktur, dan berorientasi pada hasil, (5) meningkatkan pencapaian target secara berkesinambungan, dan (6) melakukan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan anggaran dan sarana prasarana,” ujar Budi.

Lebih lanjut, pihak KemenPPPA akan terus melakukan proses, dan berbagai upaya untuk menanamkan nilai – nilai BerAKHLAK bagi ASN di KemenPPPA. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mempercepat implementasi aktivasi core values ASN BerAKHLAK sebagai transformasi budaya kerja yang memiliki motivasi, kreativitas, dedikasi, kemampuan, dan komitmen yang tinggi bagi seluruh pimpinan dan pegawai di lingkungan KemenPPPA.

 


BIRO HUKUM DAN HUMAS
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.if