Tangkal Virus Covid19, Penuhi Gizi dan Nutrisi Pada Anak
Siaran Pers Nomor: B- 297 /SETMEN/HM.02.04/08/2021
Jakarta (20/08) – Untuk meningkatkan imunitas sehingga memiliki daya
tahan terhadap penyebaran virus Covid-19 yang sedang mewabah saat ini,
sangat dibutuhkan pemenuhan makanan bergizi bagi anak sebagai salah satu
kelompok yang rentan terpapar. Anak merupakan generasi emas penerus
masa depan bangsa yang harus dilindungi, oleh karena itu Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengajak
seluruh anak sebagai pelopor dan pelapor yang tergabung dalam Forum Anak
untuk menyosialisasikan terkait pentingnya pemenuhan makanan bergizi
bagi anak kepada teman-teman sebayanya maupun kepada para orangtua, dan
masyarakat di lingkungannya.
“Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia saat ini
turut mempengaruhi kualitas kehidupan anak kita, salah satunya dalam
hal pemenuhan makanan bergizi. Hal ini sangat penting karena kekurangan
gizi turut menghambat kualitas tumbuh kembang anak. Untuk itu, cara
strategis adalah dengan membagikan informasi dan ilmu kepada anak dan
para orangtua terkait pemenuhan makanan bergizi gizi terutama untuk
meningkatkan imunitas anak di masa pandemi ini,” ungkap Deputi Bidang
Pemenuhan Hak Anak Kemen PPPA, Agustina Erni dalam acara Webinar Bincang
Ahli dan Kelas Inspirasi Anak (BAKIAK) Serial 3 dengan tema ‘Tangkal
Virus dengan Cukup Nutrisi dan Makanan Bergizi’.
Erni menambahkan untuk mendukung hal tersebut pentingnya mengoptimalkan
peran Forum Anak dan Forum Keluarga sebagai pelopor dan pelapor di
daerahnya masing-masing. “Mari kita saling bergandengan tangan
memberikan dukungan terhadap pentingnya perlindungan dan pemenuhan hak
anak untuk mewujudkan Indonesia Layak Anak (IDOLA) 2030,” tambah Erni.
Sementara itu, Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak atas Kesehatan
dan Pendidikan Kemen PPPA sekaligus Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia
(PERSAGI), Entos Zainal mengungkapkan berbagai permasalahan pada tumbuh
kembang anak seperti isu stunting, disebabkan karena anak mengalami
kekurangan gizi kronis terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK)
anak. Hal terpenting untuk mencegah anak mengalami stunting yaitu
dengan memastikan dalam 1.000 hari pertama kehidupannya, anak terpenuhi
kebutuhan gizinya secara optimal, mulai dari masih di dalam kandungan,
setelah dilahirkan, saat tumbuh dan berkembang, hingga menginjak usia 2
(dua ) tahun.
“Kita harus memastikan ibu hamil maupun anak yang dikandungnya
mendapatkan pemenuhan gizi yang baik. Stunting akan menyebabkan anak
mengalami gagal tumbuh, mengalami hambatan kognitif dan motorik, hingga
gangguan metabolik,” jelas Entos.
Entos juga menambahkan pentingnya pemberian ASI eksklusif untuk mencegah
stunting. Mengingat ASI memiliki kandungan yang sangat baik dalam
pemenuhan gizi anak secara optimal dan meningkatkan imunitas anak.
“Untuk mendukung pemenuhan gizi secara optimal dalam 1.000 hari pertama
kehidupan anak yang dimulai sejak dalam kandungan, maka sangat penting
memastikan ibu hamil terpenuhi gizinya dengan mengonsumsi protein, asam
folat, kalsium, serta berbagai vitamin dan mineral yang didapat dari
buah dan sayuran. Kandungan dalam berbagai makanan tersebut sangat
dibutuhkan bagi perkembangan dan pertumbuhan sel-sel otak, otot, tulang,
dan saraf janin, serta baik untuk proses adaptasi pada tubuh ibu hamil
terhadap perubahan yang terjadi,” terang Entos.
Lebih lanjut, Entos menuturkan bahwa dengan gizi yang baik, maka sistem
kekebalan akan lebih kuat sehingga turut memberikan perlindungan ekstra
bagi tubuh. “Mari kita fokus mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan
menerapkan perilaku hidup sehat demi melindungi diri dari berbagai
ancaman penyakit,” pungkas Entos
Sementara itu, Direktur Pengawasan Pangan Risiko Tinggi dan Teknologi
Baru BPOM, Ema Setyawati mengungkapkan bahwa tubuh harus dalam kondisi
baik dan tidak kekurangan gizi untuk dapat menangkal virus. “Hal ini
dapat terwujud jika kita mengonsumsi pangan yang aman, bermutu, dan
bergizi. Untuk itu, anak-anakku kalian adalah generasi emas masa depan
bangsa. Selain belajar dengan baik, cerdaslah dalam memilih makanan
untuk dikonsumsi. Pastikan bahan pangan tersebut aman, bermutu dan
bergizi karena hal ini merupakan salah satu pondasi agar tubuh kalian
tetap sehat dalam membawa bangsa ini menjadi tangguh dan dapat berdiri
sama tinggi dengan bangsa lain nantinya,” tegas Ema.
Pada acara ini, perwakilan Forum Anak Provinsi Sulawesi Selatan, Nabila
menceritakan berbagai praktik baik yang telah dilakukan anak-anak Forum
Anak di wilayahnya, khususnya dalam menyosialisasikan kepada masyarakat
akan pentingnya pencegahan stunting melalui pemenuhan gizi terutama di
masa pandemi Covid-19.
“Kami menyadari anak sebagai generasi penerus bangsa merupakan kelompok
yang paling rentan terpapar Covid-19. Untuk itu, kami sebagai bagian
dari Forum Anak Sulawesi Selatan yang menjadi agen 2P (Pelopor dan
Pelapor) berupaya memberikan pemahaman kepada teman-teman maupun para
orangtua terkait pentingnya memberikan gizi yang cukup pada anak di masa
pandemi ini, karena menerapkan protokol kesehatan saja tidak cukup,”
tutur Nabila.
Nabila menambahkan sejak awal pandemi, Forum Anak Sulawesi Selatan telah
mengatur strategi untuk mengatasi pandemi Covid-19, dimana permasalahan
gizi menjadi isu yang diperhatikan di Sulawesi Selatan. Untuk itu,
melalui Gerakan Sulawesi Selatan Anti Stunting (Gasing), Forum Anak
Provinsi Sulawesi Selatan telah memberikan perhatian khusus dalam
menangani isu stunting. Mengingat angka anak yang menderita stunting di
Sulawesi Selatan mencapai 151.390 anak.
“Melalui gerakan ini, kami memberikan pemahaman kepada para orangtua
dengan anak stunting, agar mereka memiliki bekal dan pemahaman dalam
menangani persoalan stunting yang dihadapi. Untuk teman-teman Forum Anak
di seluruh Indonesia, pastikan makanan yang kita konsumsi sudah
mengandung gizi yang cukup. Selain itu, mari gunakan media sosial
sebagai wadah berkreasi dan bertukar informasi positif terutama terkait
pentingnya mengonsumsi makanan bergizi, agar kelak lahir generasi masa
depan bangsa yang sehat, kreatif, dan inovatif,” tutup Nabila.
BIRO HUKUM DAN HUMAS
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id