Menteri Bintang Dukung Vaksinasi dan Literasi Digital Pada Perempuan Selama Pandemi
Siaran Pers Nomor: B-
326/SETMEN/HM.02.04/09/2021
Jakarta (10/09) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Bintang Puspayoga mendorong upaya adaptasi kebiasan baru saat masa pandemi Covid-19 pada perempuan sebagai kelompok rentan. Upaya tersebut diantaranya melalui vaksinasi guna memenuhi kebutuhan jasmani melindungi imun tubuh dari serangan virus, dan pembekalan literasi digital di zaman pembatasan sosial yang lebih banyak menggunakan akses internet.
“Keterlibatan perempuan dalam penanganan Covid-19 diperlukan tidak hanya karena perempuan merupakan salah satu kelompok yang menghadapi kerentanan besar, tapi perempuan juga merupakan tulang punggung dari proses pemulihan di dalam komunitas. Oleh karenanya PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) sendiri mendorong setiap negara untuk memastikan agar penanganan dan pemulihan akibat pandemi mengikutsertakan perempuan,” tegas Menteri Bintang pada webinar Vaksinasi dan Digitalisasi Memenangkan Pandemi yang diselenggarakan Perempuan Pemimpin Indonesia secara hybrid.
Menteri Bintang menekankan Kemen PPPA mendorong percepatan vaksinasi COVID-19 bagi ibu hamil dan menyusui, serta anak, yang dalam Undang-Undang Perlindungan Anak dikategorikan sebagai kelompok rentan. Bintang menambahkan bahwa vaksinasi COVID-19 bagi ibu menyusui aman sesuai dengan anjuran dari Kementerian Kesehatan.
“Selain terkait dengan kesehatan, hal penting lainnya yang perlu kita jadikan perhatian adalah digitalisasi. Pandemi ini telah menutup ruang-ruang fisik dan membuat ruang-ruang digital menjadi kebutuhan primer. Sayangnya, kesenjangan dalam mengakses internet pun masih jelas terlihat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (2019), persentase pengguna internet perempuan masih lebih rendah dari laki-laki, yaitu 46,87 persen dibandingkan 53,13 persen,” ungkap Menteri Bintang.
Menteri Bintang menegaskan bahwa pembekalan literasi digital yang mumpuni bagi perempuan sangat penting supaya mereka dapat terhubung dengan akses informasi, pendidikan dan pendapatan. Lebih lanjut, Bintang menyampaikan pada manfaat akses digital juga dapat dinikmati perempuan melalui sisi layanan kesehatan yang kini sudah terkoneksi dengan teknologi informasi, seperti pendaftaran dan sertifikasi vaksinasi, maupun telemedicine.
Menyambung hal tersebut, Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Informatika (Kemen Kominfo), Rosarita Niken Widiastuti menegaskan perubahan besar yang terjadi imbas dari pandemi Covid-19 memang mendorong semua pihak dan pemerintah untuk melaksanakan aktivitas secara virtual. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk melindungi individu melalui digital ialah dengan pada aplikasi Peduli Lindungi.
“Aplikasi Peduli Lindungi digunakan karena terdapat beberapa fungsi yakni untuk mengakses sertifikat vaksinasi, pelacakan penyebaran, memberi informasi zonasi, pemeriksaan kesehatan, syarat masuk pusat perbelanjaan dan syarat yang dibawa saat bepergian,” jelas Rosarita.
Guna mampu mengoptimalkan penggunaan perangkat digital tersebut, Chair of ASEAN Qualifications Reference Framework Comitee, Megawati Santoso menekan pentingnya literasi digital pada perempuan sebagai orang pertama yang memberikan pengetahuan kepada keluarga.
“Memberikan informasi kepada ibu-ibu menjadi penting. Penyampaiaan informasi tersebut perlu menggunakan media yang mudah, semangat dan bisa digunakan orang, pasti akan berhasil. Seperti meggunakan TikTok untuk menjangkau seluruh ibu-ibu di desa,” jelas Megawati.
President Director of Pertamina Bina Medica IHC,
Fathema Djan Rachmat menambahkan bahwa vaksinasi terbaik adalah vaksin yang
tersedia. Vaksinasi dilakukan untuk dapat menurunkan tingkat kematian yang
terjadi dan persebaran varian baru. Selain itu vaksinasi juga penting guna
menekan tingginya penularan Covid-19 pada klaster keluarga.
***
BIRO HUKUM DAN
HUMAS
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id