INFORMASI PUBLIK

KemenPPPA Dorong Perempuan Wirausaha Melalui Pemasaran Digital Berspektif Gender

Siaran Pers Nomor: B-637/SETMEN/HM.02.04/12/2022

 

Jakarta (19/12) – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) berkomitmen untuk terus melibatkan mitra kerja dari sektor publik dan swasta dalam mendukung usaha yang dimiliki perempuan melalui pembinaan secara berkelanjutan sehingga bisnis yang dijalankan dapat berkembang, salah satunya melalui pemanfaatan teknologi digital.

“KemenPPPA bersama UN Women, Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK), dan Gojek telah berkolaborasi dalam meningkatkan keterampilan perempuan pelaku ekonomi mikro agar memiliki orientasi pengembangan usaha melalui platform digital sebagai wadah untuk memasarkan produk. Sehubungan dengan hal tersebut, KemenPPPA bersama mitra-mitra tersebut telah menyusun modul Kewirausahaan Digital Berbasis Gender yang dapat digunakan untuk membantu meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan sosial budaya bagi perempuan pelaku ekonomi. Upaya-upaya tersebut merupakan salah satu upaya KemenPPPA dalam mendorong isu dunia,” tutur Plt. Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat KemenPPPA, Indra Gunawan.

Sebagai upaya pemberdayaan perempuan wirausaha, KemenPPPA menyelenggarakan Bimbingan Teknis Kewirausahaan Digital Berbasis Gender yang dilaksanakan selama tiga hari, pada 12-14 Desember 2022 dan diikuti 40 perempuan wirausaha di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Bimbingan teknis ini sebelumnya juga telah dilaksanakan pada 12-14 September 2022 dan diikuti 40 perempuan wirausaha di Jabodetabek.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Mataram, Ibu Dewi Mardiana Ariany mengungkapkan bahwa Kota Mataram masih tertinggal dengan daerah lainnya dalam hal peningkatan ekonomi keluarga.

“Saat ini kami sedang berusaha untuk meningkatkan perekonomian keluarga melalui penerapan kesetaraan gender di dalam keluarga. Perempuan dapat berperan untuk meningkatakan ekonomi di keluarganya, namun tetap menghormati suami sebagai pencari nafkah utama. Jika ibu-ibu di Kota dan Provinsi ini berkualitas maka Indonesia semakin maju,” ujar Dewi.

Head of Programmes UN Women Indonesia, Dwi Faiz menuturkan proses transformasi ekonomi digital harus dapat memberi manfaat inklusif bagi seluruh pelaku usaha, termasuk perempuan.

“UN Women melalui program Together Digital, berkolaborasi di pelatihan ini untuk memberi kesempatan bagi perempuan wirausaha mengembangkan keterampilan digital dan memanfaatkan teknologi untuk mengakses pasar dengan lebih baik untuk mengembangkan bisnis mereka,” jelas Dwi.

Sementara itu, Direktur Eksekutif ASPPUK, Emmy Astuti menjelaskan hambatan perempuan dalam mengambangkan usahanya, diantaranya terbatasnya keterampilan digital, hingga hambatan sosial budaya. Oleh karenanya, pelatihan kewirausahaan berperspektif gender menjadi hal yang penting untuk meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri pelaku wirausaha perempuan.

“Peran ibu-ibu menjalankan usaha di sini bukan hanya untuk membantu perekonomian keluarga, tapi juga menjadi penggerak sosial dan ekonomi di masyarakat, mengurangi pengangguran, menciptakan lapangan pekerjaan, penyumbang devisa negara, mendorong pengarusutamaan gender, hingga mengurangi Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT),” ungkap Emmy.

Tidak hanya dukungan dari UN Women dan ASPPUK semata, Gojek Indonesia turut menurunkan Fasilitator Gojek Wirausaha, I Wayan Dodi Putra untuk membina perempuan pelaku usaha untuk memperluas jangkauan pasar usaha melalui pemasaran digital. Dodi mengungkapkan, hal tersebut dapat dilakukan melalui pemasaran di sosial media, aplikasi, hingga mengiklankan sesuai dengan target pasar.

Dalam mewujudkan kewirausahaan yang berperspektif gender perempuan diharapkan tidak hanya fokus pada keuntungan semata, melainkan juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan mengatasi permasalahan yang terjadi. Adapun faktor yang perlu diperhatikan antara lain people (manusia), profit (keuntungan), prosperity (kemakumuran), planet (lingkungan), dan value (nilai).

Pemilik Usaha Tenun, Jesica Mianda menyampaikan apresiasi terhadap pelatihan wirausaha yang diselenggarakan KemenPPPA. “Saya sebelumnya tidak memiliki wawasan tentang kewirausahaan berperspektif gender, namun setelah pelatihan wawasan dan mindset tentang gender lebih terbuka, yang awalnya membangun bisnis untuk kepentingan diri sendiri saja namun selanjutnya berpikir untuk mengajak para perempuan sekitar untuk bergabung pada komunitas saya. Harapan saya kedepannya agar lebih bisa memiliki pengetahuan yang lebih luas untuk meningkatkan usaha serta berkembang lebih baik ke depannya serta mengajak perempuan lain untuk bergabung ke komunitas,” jelasnya. 

 

 

 

BIRO HUKUM DAN HUMAS

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

DAN PERLINDUNGAN ANAK

Telp.& Fax (021) 3448510

e-mail : humas@kemenpppa.go.id

website : www.kemenpppa.go.id