PRESS RELEASE

PRESS RELEASE

tes

Menteri PPPA Minta Orang tua Perhatikan Gizi Anak untuk Cegah Anemia



Siaran Pers Nomor: B-258/SETMEN/HM.02.04/8/2025

 

            Jakarta (6/8) –  Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi minta para orang tua lebih memperhatikan pemenuhan gizi anak, khususnya kecukupan konsumsi makanan yang mengandung zat besi untuk mencegah Anemia Defisiensi Besi (ADB).  

 

“Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia 2023 oleh Kementerian Kesehatan, sebanyak 23,08% anak usia 0-4 tahun mengalami anemia. Angka ini mengindikasikan situasi darurat karena World Health Organization (WHO) menetapkan prevalensi di atas 20% sudah termasuk kategori masalah kesehatan masyarakat yang kronis. Angka tersebut bukan hanya sekedar data statistik, melainkan gambaran nyata dari situasi genting yang mengancam masa depan anak – anak kita,” tegas Menteri PPPA dalam Talkshow Kolaborasi Peringatan Hari Anak Nasional 2025.

 

Menteri PPPA menjelaskan potensi kekurangan zat besi pada anak mulai terjadi pada usia 6 bulan dan membawa dampak jangka panjang terhadap perkembangan otak.  Oleh karena itu, Kemen PPPA mendorong kolaborasi lintas sektor bersama Kementerian Kesehatan RI dan Fatayat Nadhlatul Ulama (NU) untuk merumuskan strategi mengatasi anemia pada anak, mulai dari edukasi, penguatan layanan kesehatan, hingga dukungan akses makanan bergizi dan penambahan vitamin yang mengandung zat besi.

 

“Kolaborasi lintas sektor seperti ini sangat penting, terutama dalam menjangkau lapisan masyarakat paling dasar. Peran keluarga, komunitas, dan organisasi perempuan seperti Fatayat NU amat strategis dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya kesehatan anak karena Fatayat NU memiliki jaringan yang luas hingga ke desa,” kata Menteri PPPA.

 

Sementara itu, Direktur Pelayanan Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI, Lovely Daisy, menyoroti ADB sebagai salah satu dampak dari kekurangan gizi mikro akibat pola konsumsi masyarakat yang tidak sehat dan tidak memenuhi prinsip gizi seimbang.

 

“Habituasi atau kebiasaan makan sehat perlu dibangun sejak dari rumah, karena itu akan berdampak langsung pada pemenuhan gizi anak sesuai dengan usianya. Cek kesehatan gratis kita sudah langsung di sekolah – sekolah ya, lebih kepada remaja. Sementara untuk anak usia di bawah tujuh tahun, pemeriksaan bisa dilakukan di puskemas,” jelas Lovely Daisy.

 

Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama, Margaret Aliyatul Maimunah yang hadir sebagai salah satu narasumber menyampaikan komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak.

 

“Kolaborasi ini sekaligus memperkuat peran Fatayat NU sebagai mitra strategis pemerintah dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak melalui pendekatan berbasis komunitas dan nilai keagamaaan, sesuai dengan visi – misi Kemen PPPA dalam perlindungan dan peningkatan kesejahteraan anak,” ujar Margaret.

 

 

BIRO HUMAS DAN UMUM
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id