PRESS RELEASE

PRESS RELEASE

tes

Hadiri HAN Sulawesi Tengah, Menteri PPPA Dorong Semua Pihak Berkolaborasi Lindungi Anak



Siaran Pers Nomor: B- 292/SETMEN/HM.02.04/8/2025

 

 

Banggai (25/8) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menghadiri peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah yang diselenggarakan di Bukit Mirqan, Luwuk, Kabupaten Banggai, Senin (25/8/2025). Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri 2.000 anak dari 13 kabupaten/kota di Sulawesi Tengah.

 

“Apresiasi setinggi-tingginya saya sampaikan kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, khususnya Bapak Gubernur dan Bapak Bupati Banggai beserta seluruh jajaran, yang telah menyelenggarakan peringatan Hari Anak Nasional ini dengan luar biasa meriah. Ini adalah salah satu perayaan HAN yang paling meriah yang saya hadiri. Peringatan HAN tahun ini juga berbeda dari tahun sebelum-sebelumnya, karena tidak lagi dipusatkan secara nasional di satu tempat saja. Kami mencoba pendekatan berbeda, yang biasanya sentralistik, kali ini kami gelar secara desentralistik supaya bisa lebih dirasakan oleh seluruh anak-anak di Indonesia,” ujar Menteri PPPA.

 

Menteri PPPA menekankan pentingnya mengatasi tiga faktor utama yang memengaruhi tingginya angka kekerasan terhadap anak, yaitu penggunaan gadget yang berlebihan, faktor ekonomi, dan pola asuh dalam keluarga. Ia mengingatkan para orang tua agar lebih memperkuat ikatan emosional dengan anak dan tidak menjadikan gadget sebagai solusi instan ketika anak sulit diatur.

 

“Ini salah satu yang kita sosialisasikan, sebagai upaya agar anak-anak kita tidak terlalu terfokus pada penggunaan gadget. Karena dari hasil analisa kami dari kasus-kasus yang kami tangani, khususnya kekerasan terhadap anak maupun yang dilakukan oleh anak, itu berasal dari gadget,” kata Menteri PPPA.

 

Untuk itu, Menteri PPPA juga mendorong pemerintah daerah menyediakan ruang bermain dan permainan tradisional berbasis kearifan lokal bagi anak-anak, sebagai alternatif positif agar mereka tidak bergantung pada gadget. Permainan seperti enggrang dan lompat tali dinilai bisa menguatkan interaksi sosial sekaligus melestarikan budaya.

 

Menteri PPPA mendorong semua pihak berkolaborasi dan bersinergi untuk menuntaskan persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta membangun lingkungan yang aman, ramah, dan berkualitas bagi anak-anak Indonesia.

 

“Seperti pesan Presiden RI Prabowo Subianto, tidak ada satu pun kementerian atau lembaga yang dapat bekerja sendiri. Semua pihak harus berkolaborasi dan bersinergi demi masa depan anak. Anak-anak adalah calon pemimpin bangsa. Mari kita bergandengan tangan, berkolaborasi, dan bersinergi untuk menciptakan ruang aman, berkualitas dan ramah anak,” pungkas Menteri PPPA.

 

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid menegaskan komitmennya menjadikan Sulawesi Tengah sebagai Provinsi Layak Anak. “Semoga Sulawesi Tengah menjadi provinsi layak anak ke depan karena tingkat kabupaten di Sulteng memang baru Kabupaten Banggai yang menjadi kabupaten layak anak. Semoga dapat diikuti juga kabupaten/kota lainnya.”

 

Bupati Banggai, Amirudin mengucapkan terima kasih kepada Menteri PPPA dan Gubernur Sulteng yang telah hadir langsung di Kabupaten Banggai pada peringatan HAN. Ia mengatakan kehadiran Menteri PPPA menjadi suatu kebanggaan sekaligus motivasi besar bagi Pemkab Banggai dalam mewujudkan daerah ramah dan layak anak melalui kolaborasi lintas program serta lintas sektor.

 

Acara peringatan HAN Sulawesi Tengah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Suara Anak Provinsi Sulawesi Tengah, pengukuhan Forum Anak se-Provinsi Sulawesi Tengah, serta pengukuhan Gerakan Ayah Teladan oleh Gubernur Sulawesi Tengah. Selanjutnya, Menteri PPPA juga menyerahkan penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) kepada 8 dari 13 kabupaten/kota di Sulawesi Tengah sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak.

 

Suara Anak Indonesia Tingkat Provinsi Sulawesi Tengah 2025:

  1. Memohon kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk memberikan edukasi penuh tentang dampak Perkawinan Usia Anak yang dapat menimbulkan risiko yang berbahaya.
  2. Kami memohon kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk memberi edukasi informasi NAPZA kepada anak dan memperkuat pengawasan penyebarannya terhadap NAPZA.
  3. Memohon kepada pemerintah untuk menyediakan ruang edukasi dan dukungan kepada para orang tua terkait peningkatan pola asuh yang baik dan benar.
  4. Memohon kepada Dinas terkait untuk memberi himbauan kepada seluruh golongan masyarakat terhadap oknum - oknum yang memperkerjakan anak di luar batas jam kerja anak.
  5. Memohon kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk memberikan edukasi dan menindak lanjuti pelaku judi online di bawah umur.
  6. Mengimbau kepada masyarakat di lingkungan keluarga dan sekolah terutama di daerah terpencil terkait pemenuhan gizi yang baik pada anak, guna menurunkan angka stunting.
  7. Memohon kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan bekerjasama dengan Stakeholder tentang penyebaran informasi edukasi seksual anak dan layanan konseling terkait psikologis anak.
  8. Memohon kepada Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk menyediakan fasilitas yang ramah anak di tempat umum.
  9. Memohon kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah dan sekolah untuk meningkatkan peran guru BK (Bimbingan Konseling) dan memberikan edukasi lebih lanjut mengenai sistem pelaporan kekerasan pada anak.
  10. Memohon kepada pemerintah untuk memberikan edukasi dan memenuhi Hak Partisipasi Anak dalam Musrembang (Musyawarah Pembangunan) dan perencanaan Pembangunan.

 

 

BIRO HUMAS DAN UMUM

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

DAN PERLINDUNGAN ANAK

Telp.& Fax (021) 3448510

e-mail : humas@kemenpppa.go.id

website : www.kemenpppa.go.id