Wamen PPPA: Kesetaraan Gender Harus Dimulai dari Rumah
Siaran Pers Nomor: B-151/SETMEN/HM.02.04/5/2025
Denpasar (27/05) – Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA), Veronica Tan, menegaskan bahwa kesetaraan gender harus dimulai dari rumah. Hal ini ia sampaikan saat mengunjungi Sekolah Perempuan Srikandi di Desa Dauh Puri Kaja, Kota Denpasar.
“Kesetaraan bukan hanya isu ruang publik. Ketimpangan justru sering berawal dari rumah. Perempuan tidak sedang menggantikan laki-laki, melainkan memperkuat fondasi keluarga,” ujar Wamen PPPA.
Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama bilateral Indonesia–Australia melalui program INKLUSI (Kemitraan Australia–Indonesia Menuju Masyarakat Inklusif) yang dijalankan oleh Bali Srutidan Institut KAPAL Perempuan. Sekolah Perempuan Srikandi menjadi salah satu inisiatif pemberdayaan berbasis komunitas yang mendorong perempuan untuk berani berbicara, belajar, dan bangkit dari berbagai keterbatasan sosial dan ekonomi.
Dalam kunjungan tersebut, Wamen PPPA menyaksikan pertunjukan musik tradisional Beleganjur, mengunjungi kantin Sekolah Perempuan, dan meninjau pos pengaduan kekerasan berbasis komunitas. Ia menekankan bahwa sekolah ini bukan sekadar tempat belajar, tapi juga ruang aman yang memulihkan, menguatkan solidaritas, dan memberdayakan perempuan dari berbagai latar belakang.
Turut mendampingi kegiatan ini Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, dan Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara.
Wamen PPPA juga menyoroti pentingnya pelatihan ekonomi yang relevan dengan kebutuhan pasar. Menurutnya, pelatihan seperti menjahit atau merajut harus dibarengi dengan dukungan desain, pemasaran, dan akses ke jejaring industri agar berdampak nyata.
“Kita tidak bisa hanya memberi keterampilan tanpa strategi pemasaran. Kita harus pastikan produk hasil pelatihan bisa dijual dan bermanfaat,” tegasnya.
Ia menambahkan, perempuan yang berdaya secara ekonomi adalah kunci keluarga yang tangguh. “Perempuan yang mandiri secara finansial bukan ancaman, tapi kekuatan strategis. Mereka bukan mengambil alih peran kepala keluarga, tapi jadi pilar utama yang menopang,” ujarnya.
Kunjungan ditutup dengan sesi dialog interaktif bersama para peserta Sekolah Perempuan Srikandi. Dalam sesi ini, para perempuan menyampaikan kisah, harapan, serta masukan terhadap program yang telah mereka jalani.
Salah satu peserta Sekolah Perempuan Srikandi, Ni Komang Suriati, menyampaikan harapannya agar program Sekolah Perempuan Srikandi ini dapat terus berlanjut. Ia menuturkan bahwa sebelum mengikuti program ini, dirinya kerap merasa minder dan kurang percaya diri dalam berbagai situasi sosial.
“Dulu saya tidak bisa berbicara, sekarang saya bisa. Dulu saya tidak percaya diri, sekarang saya punya banyak teman,” ungkapnya dengan penuh semangat. Ia pun berharap, melalui penguatan kapasitas dan solidaritas perempuan, tidak ada lagi kekerasan terhadap perempuan di desanya.
Apresiasi serupa disampaikan oleh Sri, salah seorang peserta lain yang juga seorang pelaku usaha kuliner dan anggota Sekolah Perempuan Srikandi. Ia menyoroti pentingnya peran kepemimpinan perempuan di tingkat desa yang dinilainya turut membuka ruang partisipasi lebih luas bagi kaum perempuan, khususnya dalam forum-forum pengambilan keputusan seperti Musrenbang.
“Dulu kami hanya hadir, tetapi tidak pernah diberi ruang untuk bicara. Setelah ada Sekolah Perempuan Srikandi dan dukungan dari Ibu Kepala Desa, kami akhirnya diberi kesempatan untuk menyampaikan usulan. Itu sesuatu yang belum pernah kami alami sebelumnya,” tuturnya. Ia pun berharap, praktik baik ini dapat direplikasi di berbagai desa lain di seluruh Indonesia guna memperkuat peran serta perempuan dalam pembangunan desa.
Sebagai bentuk perlindungan yang terintegrasi, Kementerian PPPA menyediakan layanan SAPA129 yang dapat digunakan masyarakat untuk melaporkan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Layanan ini tersedia melalui Call Center 129, WhatsApp 0811-129-129, aplikasi mobile, dan situs web: https://laporsapa129.kemenpppa.go.id.
BIRO HUMAS DAN UMUM
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id