Wamen PPPA Dukung Kolaborasi Lindungi Perempuan dan Anak, Wujudkan Kota Aman dan Inklusif
Siaran Pers Nomor: B- 169/SETMEN/HM.02.04/05/2025
Jakarta (16/6) - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan mendukung sinergi dan kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam membangun Kota Jakarta sebagai kota global yang ramah terhadap perempuan dan anak, serta inklusif bagi kelompok rentan. Hal itu disampaikan pada acara Jakarta Future Festival 2025: Collaborate To Elevate di Taman Ismail Marzuki yang dirancang sebagai ruang diskusi lintas sektor dan melibatkan partisipasi publik khususnya warga Jakarta, dalam menyambut momentum strategis kota, salah satunya penyusunan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.
“Kota global tidak hanya ditandai kemajuan infrastruktur dan ekonomi, tetapi juga jaminan keselamatan dan kenyamanan seluruh warga. Oleh karenanya, Jakarta harus bisa menjadi kota yang aman dan adil bagi semua, termasuk perempuan, anak, dan kelompok rentan lainnya. Untuk mewujudkan hal tersebut kita harus bergerak cepat, tanggap, responsif dan saling berkolaborasi. Baik pemerintah pusat dan daerah, organisasi masyarakat, dunia usaha dan setiap individu harus ambil peran dalam mewujudkannya,” kata Wamen PPPA (15/6).
Wamen PPPA menyampaikan Jakarta sebagai kota global senantiasa melakukan inovasi untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Meski demikian, masih terdapat tantangan dan permasalahan yang dihadapi, diantaranya kekerasan seksual, hingga digitalisasi yang memengaruhi pola hidup masyarakat termasuk perempuan dan anak.
“Kemen PPPA mendukung kolaborasi antar pemerintah dan masyarakat melalui inisiasi Ruang Bersama Indonesia (RBI) yang sudah dilaksanakan di Jakarta melalui Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). RBI diharapkan dapat menjadi ruang bagi komunitas untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di akar rumput, melakukan kegiatan positif, mengembangkan potensi, membangun ketahanan keluarga dan menjadi tempat aman untuk melaporkan tindak kekerasan yang dialami perempuan dan anak. Melalui community center seperti ini, masyarakat di kota maupun di desa bisa tumbuh untuk meningkatkan awareness terhadap isu-isu sosial terkini, seperti edukasi keamanan digital bagi perempuan dan anak, pencegahan kekerasan seksual, literasi keuangan, hingga mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan,” kata Wamen PPPA.
Mendukung hal tersebut, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar siap berkolaborasi dengan Kemen PPPA untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki resiliensi dan kreatif dalam menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang.
Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Iin Mutmainnah, menyampaikan bahwa upaya perlindungan terhadap perempuan, anak, dan kelompok rentan lainnya terus dilakukan secara berkelanjutan. Upaya tersebut dilaksanakan melalui kolaborasi yang melibatkan berbagai organisasi perangkat daerah, aparat penegak hukum, serta elemen masyarakat lainnya. Tujuannya adalah untuk mewujudkan Jakarta sebagai kota yang lebih aman bagi perempuan dan layak anak.
"Saat ini kami sedang mengoptimalkan perlindungan perempuan dan anak melalui berbagai langkah strategis, salah satunya dengan merevisi Perda Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan. Revisi ini akan menghasilkan dua regulasi penting yakni Perda Perlindungan Perempuan dan Perda Penyelenggaraan Kota Layak Anak (KLA). Alhamdulillah 5 (lima) kota dan 1 (satu) kabupaten sudah masuk KLA dengan kategori Utama. Semoga dengan revisi Perda ini kita bisa mendorong Jakarta meraih KLA yang paripurna," kata Iin.
Co-Founder Kawan Puan, Hannah Al Rashid menyampaikan pentingnya ruang aman berbasis komunitas bagi perempuan untuk saling berbagi cerita dan gagasan dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan.
“Kawan Puan sudah membantu lebih dari seribu korban kekerasan seksual, dan juga sudah bekerjasama dengan lebih dari 30 mitra LSM di seluruh Indonesia, serta memberikan business funding kepada hampir 450 perempuan termasuk perempuan kepala keluarga dan lansia. Justru komunitas akar rumput seperti ini yang banyak melahirkan ide, tapi mungkin masih seperti ada jarak yang jauh antara pemerintah dan masyarakat. Tapi ternyata kota Jakarta punya begitu banyak inisiatif yang bagus sebenarnya dan butuh kolaborasi antara pemerintah dan juga komunitas akar rumput seperti Kawan Puan untuk menyebarkan informasi tentang program-program luar biasa ini,” kata Hannah.
BIRO HUMAS DAN UMUM
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id