PRESS RELEASE

PRESS RELEASE

tes

Menteri PPPA Apresiasi Peran Strategis Wanita PUI dalam Pembangunan Bangsa



Siaran Pers Nomor: B-193/SETMEN/HM.02.04/07/2025

 

 

Jakarta (4/7) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi mengapresiasi peran strategis Wanita Persatuan Ummat Islam (PUI) dalam mendorong pembangunan nasional yang inklusif dan berkeadilan. Hal itu disampaikan Menteri PPPA saat membuka secara resmi Muktamar ke-5 Wanita PUI, pada Kamis (3/7).

 

“Muktamar ke-5 ini menjadi momentum penting, sebagai ruang evaluasi dan konsolidasi organisasi dan juga sebagai tempat peneguhan visi keumatan dan kebangsaan, sekaligus perwujudan tanggung jawab sejarah Wanita PUI untuk tetap relevan dan hadir di tengah dinamika zaman.  Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Wanita PUI yang terus istiqomah dalam peran edukatif, dakwah, dan sosial yang mencerdaskan umat dan memberdayakan perempuan,” ujar Menteri PPPA.

 

Menteri PPPA menegaskan perempuan dan anak merupakan elemen utama dalam pembangunan. Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 mencatat bahwa 49,5 persen penduduk adalah perempuan dan 28,4 persen adalah anak-anak. Bahkan, perempuan usia produktif mencapai hampir 69 persen dari total penduduk. Angka ini menunjukkan potensi besar yang harus dikelola sebagai kekuatan transformasi pembangunan.

 

Meski begitu, tantangan ketimpangan gender masih menjadi isu yang harus diselesaikan. Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Ketimpangan Gender (IKG) nasional masih menunjukkan kesenjangan signifikan, khususnya dalam partisipasi perempuan dalam pengambilan keputusan dan dunia kerja. Pemerintah menilai dibutuhkan intervensi nyata dan kebijakan yang menyeluruh.

 

“Sebagai upaya menjawab tantangan tersebut, Kemen PPPA menetapkan tiga program prioritas untuk periode 2025–2029, yaitu pengembangan Ruang Bersama Indonesia (RBI) sebagai penguatan Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA), perluasan pemanfaatan call center SAPA 129 untuk layanan pengaduan kekerasan dan pengembangan satu data perempuan dan anak berbasis desa untuk mendukung kebijakan yang inklusif,” kata Menteri PPPA.

 

Selain itu, Menteri PPPA menegaskan kesetaraan gender tidak cukup dicapai hanya dengan peningkatan indikator statistik. Perempuan harus benar-benar diberdayakan melalui kebijakan dan aksi nyata yang menciptakan dampak langsung dan berkelanjutan, termasuk dalam akses ekonomi, pendidikan, teknologi, dan pengambilan keputusan.

 

Dalam kesempatan tersebut, Menteri PPPA juga mengajak semua pihak untuk terus bersinergi dalam memperluas ruang kepemimpinan bagi perempuan dan mendorong mereka untuk menorehkan prestasi di berbagai bidang.

 

“Selamat atas penyelenggaraan Muktamar ke-5 Wanita Persatuan Ummat Islam. Semoga muktamar ini menghasilkan keputusan-keputusan strategis yang membawa manfaat luas bagi umat, bangsa, dan negara. Mari kita wujudkan kesetaraan gender melalui pembangunan yang adil dan inklusif, sehingga perempuan dapat mandiri secara ekonomi dan menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat dan daerahnya masing-masing,” pungkas Menteri PPPA.

 

Ketua Majelis Syuro PUI, K.H. Nur Hasan Zaidi juga menekankan tantangan perempuan Indonesia saat ini tidak lagi terletak pada penyebutan masalah, tetapi pada merumuskan solusi konkret, khususnya dalam memperkuat ketahanan keluarga dan masa depan anak. Berbagai inisiatif Wanita PUI seperti pendidikan karakter, panduan ketahanan keluarga, dan kurikulum berbasis nilai keislaman dinilai sebagai langkah strategis yang perlu terus diperluas ke daerah-daerah. Ia juga mendorong agar Wanita PUI tidak sekadar mengikuti standar nasional, tetapi mampu menciptakan keunggulan yang melampaui itu.

 

Selain itu, Ketua Umum PP Wanita PUI menyampaikan tema Muktamar ke-5 “Menguatkan Peran Perempuan dan Meneguhkan Ketahanan Keluarga”, menekankan pentingnya memperkuat pondasi keluarga sebagai benteng utama menghadapi tantangan zaman. Ia mengungkapkan berbagai inisiatif strategis yang telah dijalankan, seperti penyusunan pedoman ketahanan keluarga di klaster pendidikan, kurikulum pranikah untuk remaja, program pendidikan karakter sejak PAUD, hingga gerakan peduli lingkungan di sekolah-sekolah dan pesantren. Tak hanya itu, Wanita PUI juga menghadirkan pelatihan keterampilan berbasis lingkungan. Seluruh inisiatif ini diharapkan dapat membentuk generasi yang tangguh secara moral dan sosial sejak dini, serta menciptakan keluarga sebagai benteng utama dalam mencegah persoalan sosial yang lebih luas.

 

 

BIRO HUMAS DAN UMUM

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

DAN PERLINDUNGAN ANAK

Telp.& Fax (021) 3448510

e-mail : humas@kemenpppa.go.id

website : www.kemenpppa.go.id