PRESS RELEASE

PRESS RELEASE

tes

Jelang HAN 2025, Menteri PPPA Dorong Anak Indonesia Lestarikan Permainan Tradisional



Siaran Pers Nomor: B-203/SETMEN/HM.02.04/07/2025
 
 
Magelang (13/7) – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi menghadiri acara Doland Festival di halaman Taman Wisata Candi Borobudur, pada Sabtu (12/7). Festival ini diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025, yang bertujuan untuk merayakan hari anak secara positif, edukatif, dan kreatif untuk anak-anak bermain, berekspresi, dan belajar.
 
“Hari Anak Nasional tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika biasanya dipusatkan di Jakarta, kali ini perayaannya dilaksanakan di seluruh sekolah Indonesia sehingga anak-anak merasakan bahwa hari itu adalah hari bermain bersama. Doland Festival ini adalah upaya mengenalkan kembali ke anak-anak kalau Indonesia itu kaya akan permainan tradisional. Tujuannya agar anak-anak bisa terlepas dari gadget,” ujar Menteri PPPA.
 
Menteri PPPA mengatakan peringatan HAN 2025 berfokus pada empat aktivitas utama yaitu bermain permainan tradisional, menyanyikan lagu-lagu daerah, menyanyikan lagu-lagu nasional, dan mendengarkan dongeng tentang pahlawan di daerah masing-masing. Ia juga menekankan peringatan HAN harus menjadi momentum untuk mengingat kembali pentingnya pemenuhan hak anak sebab anak-anak berhak atas kebahagiaan, perlindungan, pendidikan, dan ruang tumbuh yang aman.
 
Menteri PPPA menegaskan pemerintah bersama orang tua dan seluruh masyarakat, memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan terpenuhinya hak-hak anak. Ini termasuk hak untuk bersekolah, mendapatkan layanan kesehatan, dan bermain di lingkungan yang aman dari eksploitasi. Menurutnya, semua kebijakan yang dibuat bertujuan meningkatkan kesadaran kolektif bahwa perlindungan anak adalah tanggung jawab bersama.
 
“Banyaknya regulasi bukan berarti pemerintah ingin mempersulit. Justru sebaliknya, itu adalah bukti nyata bahwa negara terus belajar dan semakin peduli terhadap perkembangan anak-anak. Setiap undang-undang baru adalah satu lapisan pelukan perlindungan dari negara untuk anak-anak," kata Menteri PPPA.
 
Selain itu, Menteri PPPA menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang memperkuat perlindungan anak serta menyediakan ruang aman, kreatif, dan edukatif bagi anak-anak dalam merayakan HAN 2025. Menteri PPPA juga menekankan pentingnya peran Forum Anak sebagai media strategis untuk mendengar suara anak secara langsung dan menjadi kanal aspirasi dalam proses perumusan kebijakan yang inklusif.
 
“Semua aspirasi dan rekomendasi anak-anak dari Forum Anak Jawa Tengah dapat ditindaklanjuti dan menjadi bagian dari rencana pembangunan di tingkat daerah maupun nasional karena anak-anak adalah investasi masa depan bangsa. Mereka bukan hanya objek pembangunan, tetapi juga subjek yang harus didengar, dihormati, dan dilibatkan. Untuk tema peringatan HAN 2025, “Anak Hebat, Indonesia Kuat menuju Indonesia Emas 2045”. Kampanye ini akan dikuatkan di mana-mana, agar kita bersama-sama menjadi bagian keluarga Indonesia. Saya berharap kegiatan dolanan bisa menjadi salah satu solusi meminimalisasi penggunaan gawai pada anak-anak,” pungkas Menteri PPPA.
 
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Sumarno mengatakan peringatan Hari Anak bukan sekadar seremoni, tetapi pengingat tanggung jawab bersama untuk membahagiakan dan melindungi anak-anak. Untuk itu, Pemprov Jateng juga berkomitmen terus melibatkan suara anak dalam perencanaan pembangunan.
 
"Anak-anak kita adalah masa depan bangsa. Pemerintah bersama masyarakat memiliki tanggung jawab untuk memastikan hak mereka terpenuhi dan mereka tumbuh dalam lingkungan yang aman. Kami mendengarkan anak-anak, termasuk dalam forum seperti ini. Suara mereka akan menjadi pertimbangan kami dalam kebijakan, agar pembangunan yang dilakukan ramah anak dan sesuai kebutuhan kelompok rentan," ujar Sumarno.
 
Dalam kesempatan tersebut, Forum Anak Daerah Jawa Tengah juga membacakan 7 butir Suara Anak Jawa Tengah, sebagai berikut:

1. Memberi kesempatan bagi anak untuk berpartisipasi aktif dalam proses perencanaan pembangunan dan penyusunan kebijakan terkait anak di semua tingkatan baik di tingkat desa atau kelurahan, kecamatan, kabupaten atau Kota, Provinsi dan Nasional serta mau berupaya merealisasikan aspirasi anak dalam forum tersebut

2. Meningkatkan kesadaran berbagai pihak dan masyarakat dalam melakukan pencegahan eksploitasi dan kekerasan terhadap anak, salah satunya dengan melakukan bimbingan pembinaan ataupun edukasi kepada para orang tua.

3. Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak dengan memastikan seluruh lingkungan tempat tinggal kita bersih dan sehat, ditunjukkan dengan sanitasi yang layak, ketersediaan air bersih untuk seluruh anak dan keluarga, serta penerapan kebijakan kawasan tanpa rokok secara konsisten dan konsekuen

4. Mendorong berbagai upaya yang dapat mendukung peningkatan kesehatan mental anak

5. Menjamin akses internet yang aman dan layak anak dengan memperkuat sistem pengawasan agar anak terhindar dari konten pornografi, kekerasan, berita hoaks, radikalisme dan intoleransi

6. Mengoptimalkan fasilitas publik dan sarana prasarana untuk masyarakat agar dapat menjadi ruang yang aman nyaman dan menyenangkan bagi anak serta mampu menjembatani minat, bakat, dan kreativitas anak di berbagai bidang, baik pendidikan, olahraga, kesenian, kebudayaan maupun teknologi. 

7. Meningkatkan dukungan terhadap anak berkebutuhan khusus dengan memastikan ketersediaan fasilitas dan layanan inklusif secara merata di seluruh Jawa tengah

Ketua Forum Anak Jateng, Prajna berharap suara anak yang disampaikan dapat menjadi bagian nyata dari proses pembangunan. 

“Kami ingin suara anak tidak berhenti hanya saat dibacakan, tapi benar-benar dipertimbangkan dalam pembangunan di provinsi ini,” ujarnya. 

Melanjutkan kunjungan kerjanya di Kabupaten Magelang, Menteri PPPA menghadiri acara Muharram Fest 2025/1447 H di Kampung Dolanan, Dusun Sodongan, Desa Bumiharjo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, pada Sabtu (12/7). Muharram Fest menjadi ajang berbagi kebahagiaan bagi anak-anak yatim dengan mengundang 100 anak yatim untuk hadir dan menikmati berbagai kegiatan. Yayasan Abulyatama Indonesia (YAI) bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Kementerian PPPA, dan Wakil Bupati Magelang turut memberikan bantuan berupa buku, tas, dan uang saku. Diharapkan, kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat berbagi dan mempererat kepedulian sosial terhadap anak yatim, khususnya di wilayah Magelang. 
 

 
BIRO HUMAS DAN UMUM
KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
DAN PERLINDUNGAN ANAK
Telp.& Fax (021) 3448510
e-mail : humas@kemenpppa.go.id
website : www.kemenpppa.go.id