Siaran-Pers-Nomor:-B-461/SETMEN/HM.02.04/12/2023
Jakarta-(03/12)-–-Pemerintah-Indonesia,-melalui-Kementerian-Pemberdayaan-Perempuan-dan-Perlindungan-Anak-(KemenPPPA)-menghadiri-kegiatan-“Southeast-Asia-Partners-Roundtable-on-Child-Early-and-Forced-Marriage”-di-Bangkok,-Thailand-pada-27-28-November-2023-yang-digelar-oleh-Unicef-bekerjasama-dengan-UNFPA. Kegiatan-ini-bertujuan-untuk-menghasilkan-peningkatan-investasi,-memperkuat-kolaborasi-regional-dan-memastikan-suara-dan-kebutuhan-anak-perempuan-yang-terkena-dampak,-didengarkan-dan-diprioritaskan-di-panggung-global.Direktur-Regional,-Unicef-Eapro,-Deborah-Comini-menyampaikan-bahwa-perkawinan-anak-merupakan-pelanggaran-berat-terhadap-hak-hak-anak-dan-berdampak-pada-jutaan-orang-di-seluruh-dunia.-Berdasarkan-Data-Unicef-2023,-diperkirakan-terdapat-640-juta-anak-perempuan-dan-perempuan-pernah-menikah-di-usia-anak-dan-95-juta-diantaranya-tinggal-di-kawasan-Asia-Timur-dan-Pasifik.Lebih-lanjut-Deborah-mengatakan-bahwa-perkawinan-anak-mempunyai-dampak-yang-luas-terhadap-i [...]
Read More