Siaran-Pers-Nomor:-B-397/SETMEN/HM.02.04/10/2023
Bogor-(14/10)-–-Praktik-perkawinan-anak-merupakan-pelanggaran-hak-anak-yang-sangat-serius-dan-memiliki-potensi-merusak-pembangunan-manusia-di-Indonesia.-Meskipun-telah-menjadi-isu-strategis-dalam-Rencana-Pembangunan-Jangka-Menengah-Nasional-(RPJMN)-Tahun-2020-2024,-tantangan-pencegahan-perkawinan-anak-masih-dihadapi-di-berbagai-tingkatan-pemerintahan-mulai-dari-provinsi-hingga-desa/kelurahan.-Untuk-mengatasi-hal-tersebut,-KemenPPPA-melakukan-upaya-penurunan-perkawinan-anak,-salah-satunya-melalui-Panduan-Praktis-Pelaksanaan-Strategi-Nasional-Pencegahan-Perkawinan-Anak-di-Daerah-(12/10).“Menurut-data-BPS-tahun-2022,-terdapat-29-provinsi-yang-mengalami-penurunan-angka-perkawinan-anak,-namun-masih-ada-19-provinsi-yang-masih-di-atas-rata-rata-nasional-yaitu-9,23-persen.-Capaian-tahun-2022-ternyata-menunjukkan-penurunan-yang-signifikan-yakni-sebesar-8,06-persen.-Angka-tersebut-bahkan-telah-melampaui-target-RPJMN-Tahun-2024-yakni [...]
Read More