Nomor:-B--294-/SETMEN/HM.02.04/09/2024
Jakarta-(27/9)-–-Survei-Pengalaman-Hidup-Perempuan-Nasional-(SPHPN)-yang-dilaksanakan-2021-menyebutkan-55-persen-anak-perempuan-dari-perempuan-usia-15-49-tahun-yang-tinggal-bersama-di-Indonesia-menjalani-sunat-perempuan-atau-P2GP-(Pemotongan-dan-Pelukaan-Genetalia-Perempuan). Berdasarkan-data-UNICEF-tahun-2015,-Indonesia-masuk-dalam-tiga-besar-negara-yang-penduduknya-masih-menjalani-praktek-sunat-perempuan.-Plt.-Sekretaris-Kementerian-PPPA,-Titi-Eko-Rahayu-menyatakan-sunat-perempuan-secara-internasional-telah-dinyatakan-sebagai-pelanggaran-hak-asasi-manusia-atas-kesehatan-dan-integritas-perempuan. “Berdasarkan-data-UNICEF,-200-juta-anak-perempuan-di-30-negara-melakukan-P2GP-atau-sunat-perempuan.-Indonesia-masuk-dalam-kategori-tiga-besar-negara-yang-mempraktekkannya. Sunat-perempuan-secara-internasional-telah-dinyatakan-sebagai-pelanggaran-hak-asasi-manusia-atas-kesehatan-dan-integritas-perempuan.-Sunat-perempuan-te [...]
Read More